Sunday 19 April 2009

PENDEKATAN PEMBELAJARAN

A.Pengertian Model Belajar Mengajar
Banyak ahli yang menyusun model pengajaran. Model-model pengajaran tersebut disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Ada ahli yang menyusun model pengajaran berdasarkan prinsip pendidikan, teori psikolgi, sosiologi, psikiatri, analisis sistem, atau sudut pandang yang lain (Joyce dan Weil, 1980). Model pengajaran Joyce dan Weil merupakan pola umum perilaku mengajar dan perilaku belajar untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Tiap ahli memberikan arti yang berbeda tentang model pengajaran. Perbedaan arti tersebut disebabkan oleh pemberian tekanan utama pada guru, siswa, bahan pengajaran, atau hubungan antara unsur tersebut. Model pengajaran “Joyce dan Weil” mendasarkan atas beberapa pertimbangan, yaitu:
  1. Model pengajaran Joyce dan Weil meletakkan tekanan yang seimbang pada guru dan siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar kedua pelaku harus sama-sama aktif, artinya guru mengajar dan siswa belajar tentang bahan pelajaran.
  2. Model Joyce dan Weil dapat didemonstrasikan dan dapat dipelajari dalam waktu singkat.
  3. Model Joyce dan Weil dapat dijadikan bekal calon guru untuk membangun model pengajaran sendiri dikemudian hari. 
Joyce dan Weil berpendapat bahwa model pengajaran adalah suatu rencana atau pada yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (suatu rencana pengajaran yang panjang), merancang bahan-bahan pengajaran, dan membimbing pengajaran di kelas atau yang lain.



Model pengajaran Joyce dan Weil dihimpun dari model-model pengajaran susunan para ahli dan berdasarkan prinsip atau teori, seperti prinsip pendidikan atau teori belajar. Model pengajaran Joyce dan Weil memberi tekanan yang seimbang pada guru dan siswa dalam perilaku pengajar dan belajar. Oleh karena itu model pengajaran Joyce dan Weil disebut sebagai model belajar – mengajar.


B.Ciri-Ciri Model belajar Mengajar
Model belajar- mengajar disusun untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Model belajar mengajar susunan para ahli ada bermacam-macam dan memiliki ciri-ciri yang menonjol, yaitu:
  1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. Contohnya : model latihan inkuiri disusun oleh Richard Suchman. Model tersebut berguna untuk mengembangkan penalaran menurut cara-cara penelitian ilmiah.
  2. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu. Misalnya model berpikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif.
  3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas. Misalnya model synectics disusun oleh William Gordon. Model synectics dirancang untuk memperbaiki kreativitas dalam pengajaran mengarang.
  4. Memiliki perangkat bagian model, dinamakan:

    • Urutan langka pengajaran (Joice dan Wel menyebutkan dengan istilah syntax)
      Urutan langkah pengajaran adalah fase-fase atau tahap-tahap yang harus dilakukan oleh guru bila ia menggunakan model pengajaran tertentu. Misalnya model yang menggunakan pendekatan deduktif akan menggunakan urutan yang berbeda dengan yang menggunakan pendekatan induktif.
    • Prinsip Reaksi
      Prinsip reaksi adalah pola perilaku guru dalam memberikan reaksi terhadap perilaku siswa dalam belajar. Prinsip reaksi ini melukiskan cara guru memandang dan mereaksi perilaku siswa.
    • Sistem Sosial
      Sistem sosial adalah pola hubungan guru dengan siswa pada saat mempelajari bahan pengajaran. Ada tiga macam sistem sosial yang diberi nama struktur tinggi, struktur menengah dan struktur rendah.
      - Pola hubungan tinggi bila guru menjadi pemegang kendali situasi belajar.
      - Pola hubungan menengah bila guru berperan sederajat dengan siswa
      - Pola hubungan rendah bila guru memberi kebebasan kepada siswa untuk belajar.
    • Sistem pendukung
      Sistem pendukung adalah penunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar di kelas.Keempat model ini dikemukakan dalam setiap model pengajaran Joyce dan Weil yang merupakan pedoman praktis bagi siapa yang terampil mengajar dengan model tertentu.
  5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pengajaranDampak model pengajaran ada dua macam, yaitu dampak pengajaran (instructional effects), dan dampak pengiring (nurturant effects). Dampak pengajaran adalah hasil belajar yang dapat diukur secara langsung. Sedangkan dampak pengiring adalah hasil belajar jangka panjang, bersifat tidak langsung, dan muncul sebagai akibat adanya tantangan disekitar.
    Tiap model pengajaran mengemukakan tujuan pendidikan atau misi pendidikan tertentu, dasar teori belajar, urutan langkah pengajaran, prinsip reaksi, pola hubungan guru siswa, penunjang keberhasilan, dan dampak model. Hal yang ditampilkan teori model pengajaran tersebut merupakan bahan pertimbangan guru untuk merancang kegiatan belajar-mengajar.

No comments:

Post a Comment