Saturday 25 December 2010

Strategi Pembelajaran TTW (Think Talk Write)

Pembelajaran ini dimulai dengan berpikir melalui bahan bacaan dengan hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi, dan kemudian buat laporan hasil presentasi.
Sintaknya adalah:
1. informasi (bekerja secara individu),
2. kelompok (membaca-mencatatat-menandai),
3. presentasi(bekerja secara keompok),
4. diskusi (bekerja secara kelompok),
5. melaporkan (kembali bekerja secara individu).

Penerapan strategi TTW diharapkan dapat diterapkan oleh guru kepada peserta didiknya dengan harapan dapat melatih kemampuan komunikasi dan keberanian peserta didik untuk dapat mengutarakan aspirasi mereka. Tetapi dalam kenyatannya, guru selaku mediator rasa-rasanya masih aras-aras en(= malas) dengan menerapkan berbagai macam strategi pembelajaran. Ternyata asyik juga lho...
Toh nanti komen dan pendapat siswa bermacam-macam, jadi kita juga dapat wawasan yang tidak terduga juga dari pikiran fresh peserta didik. OK
Keadaan waktu, dan 
segala hal yang bergerak,
pernahkah bisa sebanding dengan 
perasaan manusia.


Cepat, ataupun lambat,
layakkah untuk menghitung 
perasaan manusia...


22des2010,17:55
Orang yang baik adalah
orang yang tidak melemahkan
hatinya sendiri.

chapter 7

RAHMA (7)

Subuh berakhir.
Kemudian kau 
meninggalkanku.

Aku jadi hilang. Dan air mata
jatuh kkian dalam.

Bkl, 26 Des 2010

chapter 6

RAHMA (6)


Malam diam. Malam
kubayang isi hatimu.
Malam tanpa sumpah.
Malam dengan arti mimpi.
Malam yang terus mengalir


Jadi tangismu, jadi kelemahanku, 
jadi jantung-- dimana aku
ingin tinggal selamanya 
dihidupmu.


Bkl, 25 Des 2010

chapter 5

RAHMA (5)

Wajahmu: kuhayati
pelan-pelan untuk dapat
kuteduhi sesempurna
jagad raya.

Hatimu: kumaknai sebagai keajaiban 
seperti doa tidurku.

Agar malam jadi panjang. 
Dan niat ku memujimu,
sampai dengan cara 
terpejam.

Bkl, 24 Des 2010

chapter 4

RAHMA (4)

Kau, sebuah sajak pagi 
yang menulis surat 
cinta untuk purnama.

Atas nama jiwa yang hilang. 
Atas nama seribu 
warna kunang-kunang.

Bkl, 23 Des 2010

chapter 3

RAHMA (3)

Mencintaimu, berarti janji tumbuh.
Waktu akan setia.
Dan malam akan memejamkan matanya
sambil menyebut-nyebut nama mu.

Bkl, Des 2010

chapter 2

RAHMA (2)

Aku, juga kenyataan mu, 
adalah kemungkinan-kemungkinan
yang hanya tertawa sendiri.

Di hati, kesetiaan bisu.
Dan cintamu selalu berbentuk 
kekekalan dan ragu.

Aku tahu mana yang mampu kutahan.
Aku pun mengerti airmata bukan kata-kata.

Namun entah, mengapa
kebahagiaan selalu hilang
ke arah senja.
Sedang aku tak mampu melukisnya.

(Bangkalan, 23 Des 2010)




chapter 1

RAHMA (1)

Kini ia yang mengisi kesementaraan ini. 
Memberi gairah lain. 
Semacam hiburan sederhana dan peluang 
yang melahirkan senyum.
Ia tau aku patah 
karena kehilangan sesuatu.