Thursday 29 July 2010
Kekayaan yang Tak Pernah Habis

Suatu ketika, seorang direktur sebuah perusahaan swasta dihakimi oleh karyawannya, karena tuduhan menggelapkan uang perusahaan. Sebelum proses pengadilan tersebut, semua aset kantor, bahkan pribadi telah di kuasai karyawan. Karena dia tidak bersalah, maka siang itu untuk terakhir kalinya sang pimpinan menghadiri undangan mereka untuk melakukan tabayun (klarifikasi). Dalam pertemuan tersebut dia menyatakan, bahwa mereka tidak akan bisa membuat sang pimpinan terpuruk dengan hanya menyita seluruh materi yang dimiliki. Ia dengan tegas menyatakan," Jika kalian ingin membuat saya hancur, dan tidak akan pernah bangkit lagi, maka kalian salah mengambil seluruh aset materi yang saya miliki, karena aset materi ini adalah hasil dari sesuatu yang lebih berharga dalam diri ini, yang saya miliki,..dan benda itu tidak mungkin bisa kalian rampas, kecuali kalian membunuh saya." Ucapnya sambil menunjuk ke kepalanya.

Setelah pengahakiman di atas, pimpinan tersebut pulang dengan berjalan kaki. Dan apa yang terjadi?...setahun berikutnya ia telah memiliki usaha yang cukup mapan, bahwa rizki yang ia dapatkan jauh melampaui apa yang ia peroleh saat masih memimpin perusahaan asing tersebut.
Sedangkan karyawan yang menghakiminya, sampai saat ini pun tetap menjadi karyawan.

Apa yang membuat orang tadi begitu cepat bangkit?, tuntu sesuatu yang dikatakan sangat berharga dalam dirinya.Dan sesuai dengan isyarat tanganya sesuatu yang dimaksud tidak lain adalah otak. Dan ini tidaklah berlebihan, jika otak dikatakan sebagai sumber materi yang ia dapatkan. Bagaimanapun, dengan kecerdasan, dan itu bermula dari keenceran otak, seseorang akan dijadikan rebutan oleh berbagai perguruan tinggi ternama, dan akhirnya juga menjadi rebutan bagi berbagai perusahaan.

KEHIDUPANKU
Ya Allah sungguh aku tak menyangka jalan hidupku seperti ini .Aku sadar kalau aku salah dalam memilih,dalam mengambil keputusan,dalam bertindak.Ya Allah izinkan aku hidup dalam jalanMu,izinkan aku hidup di dunia dengan petunjukMu,meraih jalan hidayah-Mu,meraih surga-Mu dan meraih kebahagian tawa canda ku. Aku mohon Ya Allah ......


Langlah-Langkah Polya
George Polya (1957) membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menunjukkan kepada guru bagaimana cara memberi bantuan dan petunjuk khusus. Sehingga siswa terbimbing untuk mengetahui tentang pemecahan masalah terutama yang berkaitan dengan masalah matematika. Saran-saran yang berkaitan berupa seperangkat pertanyaan atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu masalah. Dalam penelitian ini peneliti mencoba membuat seperangkat soal cerita yang disertai petunjuk cara mengerjakan empat langkah polya secara utuh. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa sebagian besar guru matematika SMA dalam menyelesaikan soal cerita tidak secara utuh menggunakan empat langkah yang sudah dibakukan. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memahami masalah
Pada masalah ini kegiatan yang perlu dilakukan adalah : Apa kamu memahami semua kalimatnya? Apa kamu dapat mengubah masalah tersebut dengan kalimatmu sendiri? Apa kamu mengetahui semua yang diketahui? Apa kamu mengetahui apa yang ditanyakan? Apa informasi datanya cukup memuaskan dan tidak bertentangan? Apakah masalah ini berbeda dengan masalah yang sudah kamu selesaikan?
Pada langkah ini polya memberikan bimbingan kepada siswa bagaimana agar siswa tersebut dapat menentukan datanya atau apa yang diketahui dalam soal tersebut dan menentukan apa yang ditanyakan. Namun jika siswa mengalami kegagalan, maka guru dapat memberikan bimbingan dengan cara disuruh mengubah soal tersebut dengan kalimat sendiri. Selanjutnya siswa disuruh menulis apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan.