Saturday 25 December 2010

chapter 2

RAHMA (2)

Aku, juga kenyataan mu, 
adalah kemungkinan-kemungkinan
yang hanya tertawa sendiri.

Di hati, kesetiaan bisu.
Dan cintamu selalu berbentuk 
kekekalan dan ragu.

Aku tahu mana yang mampu kutahan.
Aku pun mengerti airmata bukan kata-kata.

Namun entah, mengapa
kebahagiaan selalu hilang
ke arah senja.
Sedang aku tak mampu melukisnya.

(Bangkalan, 23 Des 2010)




No comments:

Post a Comment