Thursday 29 December 2011

Merintih dalam Tahajjudku...

"Aku tahu, kita takkan bertahan lama. Aku tahu batasku memujamu tak seperti musim hujan, bukit-bukit, atau yang ingin kita tandai jauh di luar jendela. Dingin ini, serta lembut tanganmu-kupandang apa adanya. Selebihnya, mungkin tentang kita nanti, yang tanpa akar--tumbuh, dan berharap-harap; adalah yang lebih lengkap dari jumlah perasaan yang ingin kau sebut itulah kelemahanku. Mungkin suatu saat kita duduk berdampingan, bergandeng tangan, dan masih bertahan dalam ketakutan masing-masing. Namun andai kau mampu, aku ingin menjadi perepmuan yang tidak mudah dilupakanmu"


Bangkalan, 2010

No comments:

Post a Comment