Tuhan, mengapa Kau menunjuk lelaki itu sebagai perantara kebahagiaanku. Mengapa harus ia yang Kau pilih. Ia takkan sanggup menerima keadaanku yang tentu baginya adalah hal tidak adil. Tuhan, aku tahu, keberadaan di hatinya tak kan pernah ada. Aku bukan hal yang wajar baginya. Aku bukan sesuatu yang pantas untuk ditempatkan di hatinya.
Thursday 29 December 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment